Monday, August 15, 2011

Visiting Taman Nasional Komodo, NTT

Seharusnya setahun lalu persisnya bulan Maret, perjalanan ini sudah tercapai, tapi atas ratjun teman-teman "ambil sertifikat diving dulu Sha, sebelum ke Komodo, rugi kalo ga diving disana".... maka jadilah setahun kemudian baru terlaksana.

Dengan rute Jakarta-Denpasar- Labuanbajo, pesawat Lion Air & Wings Air membawa saya menuju tanah para naga.


 

Seorang teman lama di Natrekk yang sudah korespondensi berbulan-bulan tentang rencana saya ini ikut semangat mencarikan penginapan dan aktifitas selama disana. Namun karena kali ini saya stay LOB di kapal Grand Komodo, jadilah hanya 2 hari 2 malam saya habiskan waktu di Labuan Bajo.






Ternyata kota Labuanbajo jauuuuuhhhhh dari yg saya bayangkan. Sungguh sangat disayangkan sebuah kota destinasi wisata sarana dan prasarananya kurang memadai. Seperti jalan raya-nya misalnya, selayaknya jalan utama kota ini beraspal dengan saluran air yang baik dan layak, namun ternyata jalannya berbatu dan berdebu.

Begitupula lampu jalan dan kendaraan umum, sulit ditemukan. Airport-nya pun 'seadanya'.

Sungguh saya salut dengan para pendatang yang berani membuka lahan bisnis disini, disaat high season pastinya akan sangat ramai dengan turis-turis asing, tapi bagaimana saat low season?

Salah satu pengalaman (buruk) saya adalah ketika kami menanti waktu boarding teman-teman kembali ke Denpasar, dan kami mencoba menghabiskan waktu dengan 'nongkrong' di salah satu cafe. Cafe-nya sih oke, dimiliki dan dijalankan oleh seorang Italia, namun jalan menuju cafe tersebut berdebu dan (maaf) bau got luarbiasa menyengat, sayang sekali kami jadi kurang bisa menikmati suasana disana.

Hal lain adalah pengaturan pedagang souvenir di bandara. Selayaknya mereka (para pedagang) dibuatkan kios yang layak, namun mereka hanya memakai meja seadanya bahkan ada yang bebas masuk kedalam area keberangkatan.

Saya sempat berfikir, daerah ini sudah mendatangkan banyak devisa dari pariwisata karena Komodo sudah masuk World Heritage bahkan sempat menjadi finalis New 7 Wonders of the world. Tapi mengapa pemerintah daerahnya seolah cuek dan tidak memperhatikan hal-hal crucial yang bisa mendatangkan turis lebih banyak?

Batu Cermin

Jarak Batu Cermin yang hanya 15 menit dari kota Labuan Bajo memudahkan kami untuk mengunjunginya di sore hari. Pemandangannya cukup unik dengan 'gerbang' dari tautan ranting dan bambu yang cukup romantis (apalagi kalau dihias lampu starlight hihi), namun sayangnya karena terlalu sore kami tidak bisa melihat pantulan cahaya matahari yg menghasilkan bias seperti cermin. Memasuki goa, saya seperti merasakan 'DEJAVU' karena beberapa lorong sempit yang membuat kami jalan merunduk bahkan merangkak membawa saya pada pengalaman di Londa, salah satu makam dalam goa di Tana Toraja.
Yang menarik dari Batu Cermin adalah adanya bayangan serupa Bunda Maria pada salah satu dinding Goa, yang terjadi akibat aliran air dan sedimen yang membentuknya; sayang lokasinya agak diatas.



Loh Buaya, Pulau Rinca

Inilah salah satu highlight dari perjalanan ini, yaitu mengunjungi 'para naga' atau Komodo Dragon yang memiliki nama latin 'Varanus Komodoensis'. Dengan mengambil jalur trekking 'sedang' berdurasi 2 jam, kami cukup beruntung dapat berlama-lama berfoto narsis didepan para komodo yang sedang berjemur dibawah sebuah bangunan yang ternyata adalah dapur para rangers. Ada sekitar 8 ekor komodo saat itu dan semua dalam posisi seperti membentuk formasi sejajar berjemur, menanti suguhan sarapan dari dapur, mungkin hihi....
Karena keterbatasan waktu, kami tidak mengunjungi Loh Liang di P.Komodo, namun cukup puas berfoto-foto di Loh Buaya.







Diving di Taman Nasional Komodo

Inilah tujuan utama saya mengikuti trip LOB ke TN Komodo, dan sungguh saya tidak menyesalinya sama sekali. Suatu pengalaman yang luarbiasa bisa terbawa arus dan melayang-layang bersama Manta, tidak hanya 1-2 ekor, tapi 12 ekor Manta Ray plus 1 ekor Eagle Ray. Luarbiasa. Saya sampai nangis terharu. Tidak hanya manta, kami pun berjumpa dengan penyu hijau yang cukup besar, Napoleon Wrasse sepanjang 1,5 meter, White Tip Shark alias Hiu Karang putih, berbagai bentuk dan ukuran Puffer Fish, Bat fish, Lions fish, Fussilier, Moray eel dan Nudibranch dengan arus bawah dan samping yang cukup kuat, sungguh suatu pengalaman yang luarbiasa buat pemula seperti saya.



















So, terlepas dari kondisi kota Labuan Bajo yg saya sebut diatas, saya yakin suatu saat saya akan kembali ke Labuan Bajo untuk menelusuri seluk beluk Flores yang lain. Begitu banyak tempat yang masih belum saya kunjungi, juga kurang puas rasanya menghabiskan waktu 6 hari 5 malam disana, termasuk kurang puas bermain di Pink Beach.






Friday, February 25, 2011

River Boarding, a new adrenaline sport I fell in love with




When Mayawati Nur Halim asked me to join rafting and surfing I said no, coz I thought, well those two are not my thing....
But when she introduced me to this one, I fell in love instantly....

Where else can you wear full set diving gear plus helmet and life vest in the river if not for this amazing sport?
Funny? well you may laugh. I did, at first. But then, hey that's just the best way to protect you from getting hurt while doing it.

3 times in row within a month, I tried this new sport and I fell in love and now I love it even more... Looking forward to try more challenging currents...

So, what is Riverboarding?
you may check this link for more info
http://en.wikipedia.org/wiki/Riverboarding


Thanks to Nando, Lucy and Maya....
To see more about riverboarding, visit Festival Sungai in Palayangan Pangalengan Bandung
5-6 March 2011

Tuesday, February 22, 2011

Dear God, despite all the craziness happening in my country, I still love Indonesia, because YOU created it soooo beautifully, and I am so blessed to be able to explore my Indonesia... And I love You and Thank You, dear God, for it.... GBUs all.....

Puisi-puisi gila-koe

Aroma-mu

Aku tenggelam dalam aroma tubuhmu
yang menusuk sampai ke kedalaman tulangku
Tak mampu kukibaskan denyutnya hingga membuatku teriak
Tak sanggup kuhentakkan hingga membuatku berontak.

Pesonamu begitu dalam walau hanya batas hayal
Semerbakmu begitu kuat walau hanya sekelebat
Geloramu begitu dahsyat walau kadang menggeliat

Kuragu akan diriku yang tak mampu tahan gejolak
Kurindu hasratmu yang terus membludak
Kuraba anganku yang tumbuh tak terinjak
Kudaki asa yang meninggi walau pahit mengikat
Kutimbun riak waktu yang kerap usik melekat
Kukungkung utuh diri dalam lirih menyekat
Kulari dan kulari namun kini kutercekat

Kusadari kuberada dalam penjara nan mengilat
Kutakut terjatuh dan terhempas dalam lubang nan pekat
Kuterhanyut, kuterbuai, kuterikat, keterlena, kuterpenjara
Walau kutahu ini sementara.....................


Jakarta, Nov 2009 - Feb 2011




Galau

Seruan hati yang tak terbendung ...
mau kemana langkahnya?
Seribu tanya menggelayut tak tentu arah
Ada asa, namun tak mampu berkata-kata
Cemas...Galau....Resah....

...biarlah waktu yang menjawab semua dan cinta kan temukan jalannya sendiri.....


Jakarta, New Year's Eve, 2011



Rindu

Asa dan harap hanya pada satu penantian yang pasti dan berujung.
Tiada badai penghalang akan semua harap kecuali ketakutan akan asa itu sendiri
Semakin jendela itu terbuka semakin terhempaslah ia.
Ijinkan ia berhenti dan berhembus dengan lembut namun pasti
Sehingga tiada ia menjelma menjadi badai dan mengoyak luka pada satu masa
Jadikan ia mercusuar
Jadikan ia marina-mu sehingga biduk-biduk indah menghampirinya untuk bersandar
Jadikan ia setiamu yang mampu membuka cakrawala masa depan bersama
Jadikan ia warnamu, resahmu, lagumu, jiwamu, dalam setiap hembusan nafasmu...

Rasa itu semakin dekat menghampiri namun tak jua dimengerti.....


Jakarta, December 2010


Ruang Kosong

Rumah ini terlalu kosong, katanya....
Isilah! kataku.... (seperti ruang hampa di sudut hatiku yang hanya kau saja yang bisa tinggali)

Tempat ini sepi, katanya....
Bersoraklah! kataku.... (seperti keramaian hatiku ketika bersamamu)

Laut ini dalam, katanya...
Selamilah! kataku... (seperti rinduku untuk kau selami hatiku setiap waktu)

Aku tersesat, kataku....
Bacalah peta! katamu.... (seperti engkau membaca peta jiwaku)

Aku terjatuh, katanya...
Bertahanlah! kataku.... (karena ku adalah penopang hidupmu, dalam susah dan senang... bersama... selalu.....)


Jakarta, October - November 2010









Monday, February 21, 2011

would you be a smart person?

Intelligence is something you know by heart and action, not only by words you say.
Mean what you say, say what you mean, then people will react positively to you....

Positive thinking will lead to positive action
Positive action will lead to positive reaction
Positive reaction will create positive attitude
Positive attitude will create positive behavior
Positive behavoir will lead to positive thinking
Thus the circle begins...

I believe smart people don't just come by accident, they trained themselves to be smart.
How about you?

Shasasigit, 21 February 2011


Wednesday, February 9, 2011

Trip to Zero KM - Sabang, P.Weh, Aceh




It was an impulsive decision to take this trip to Sabang, last weekend (plus 1 Monday) 28 - 31 January 2011

Udah ada ada keinginan utk pergi ke Sabang, P.Weh, menjajal trip di Nol Kilometer ujung barat Indonesia. Tapi selalu tertunda dengan pikiran "nanti deh, tunggu punya license diving"

Ternyata ujian Open Water gue ga kunjung tiba, dan masuk bulan Februari pastinya bakal hectic ama kerjaan. So, walhasil and walnekad :D browsing lah semua tiket penerbangan menuju Banda Aceh. Awalnya mau di libur Imlek tp apadaya kantong tereak dengan harga tiket pesawatnya :(

Ajak mengajak akhirnya cuma berhasil ngajak satu orang buddy yg minat ke Aceh tapi dengan merubah tanggal keberangkatan lebih awal. Browsing lagi, and.... voila!! dapetlah tiket Sriwijaya Air PP Jak-BandaAceh, transit Medan seharga Rp. 1.250 pp. Not bad kan?

What next? Bongkar catatan milis. Eh Rio Indrawan baru aja dari sana. mantab nih, catper-nya bisa dipinjem .. hehe, thanks Rio... plus info no telp Ibu Saliza-Iboih Inn dari Om Adolf.

Nekad? yes, lumayan nekad, krn ga pake acara ketemuan dulu sama Ardi, buddy gue yg mo berangkat bareng.... email2an, telp2an, then ketemu di airport... brangkattzzzz!!!

Walhasil, petualangan seru di P. Weh kita dapatkan.

berhubung panjang, so, cerita lengkapnya nanti ya, disini silakan dinikmati foto2nya aja dulu......

Monggo.....

Thursday, February 3, 2011

Macro: Little Mr.Grashopper on my finger




When we (Ardi, another guest at Iboih Inn called Widi,, and myself) were having dinner at Camoe Cafe, Iboih Inn, we were surprised by this tiny weeny little Mr. Grasshopper who stood still on my finger.

I was amused by him, fascinated by his beautiful yet calm figure, I took the opportunity to take pictures of him.
Widi was excited as well, he set my camera into macro setting, then voila!!!
Little Mr. Grasshopper was a star and my finger was the stage....

Such a beautiful animal ... :)

I am so blessed to capture you, Mr. Grasshopper